Kamis, 28 Juni 2012

ADA ISINYA

ADA ISINYA


Cerita dewasa | Cerita sex 17 tahun : Mbak lia Tetangga kostku

Posted: 28 Jun 2012 07:53 AM PDT

Cerita dewasa  : Mbak lia Tetangga kostku memang mantap sekali dimana cerita dewasa | cerita sex 17 tahun menjadi favorit saat ini di lagiheboh.com jadi jangan lewatkan cerita terbarunya

Kadang aku sering senyum sendiri kalo inget cerita ini. Kisah ini terjadi semasa aku masih kuliah,bermula saat aku menginjak pertengahan smester 3.
Sebut saja aku Edo,Aku cowok biasa aja aku ngrasa gak ada yang istimewa dari aku,bahkan mungkin sebagai cowok cenderung agak telat soal bercinta.buktinya hingga saat itu aku belom mempunyai cewek,sedangkan temen-temen kostku semua dah pada dapat gandengan sejak semester awal.

Hari itu minggu pagi,seperti biasa aku duduk di teras depan sambil baca koran ditemani secangkir kopi dan A-mild yang tinggal beberapa batang.tiba-tiba berhenti sebuah mobil pick-up di depan rumah kostku,rupanya ada yang mau menghuni rumah depanku yang sudah beberapa bulan kosong. kulihat sejenak ada seorang laki-laki berumur 35an turun diikuti seorang perempuan,belakangan kuketahui namanya mas Bram dan istrinya mbak Lia.
Sesaat ku amati mereka menurunkan barang-barang timbul rasa kasianku,karena yang bantuin cuma ada satu orang kuli dan sopir.Timbul niatku untuk berkenalan dan membantu mereka.
Sejak saat itu aku sering main kerumah mereka.aku juga makin akrab dengan mas Bram.Lama kelamaan aku jadi menganggap mas bram dan mak Lia seperti kakaku sendiri,mas Bram kadang juga mengajakku terlibat dalam bisnisnya,dia adalah disributor spare part yang baru mengembangkan bisnisnya di kota ini,sedangkan kantornya masih di surabaya,sehingga dia masih mesti sering ke surabaya hingga beberapa hari.
Suatu hari,minggu pagi seperti biasa aku duduk-duduk diteras depan baca jawa post sambil ngisep A mild.Tiba-tiba dari luar pintu pagar terdengar suara mbak lia menyapa" Lagi nyantai dik?"." Eh,iya mbak"jawabku sambil nglipet koran."bisa bantuin aku gak?""ngapain mbak?" "Betulin kran,dah aku beliin tadi tapi gak bisa masangnya,mas Bram lagi kesurabaya" tambahnya. "Ayuk" kataku sambil erus nylonong.
sekitar 15 menit aku selesai memasang kran,mbak lia dah nyiapin secangkir kopi."makasih lo dik" katanya."Emm kalo mau nonton film nonton aja tuh,kemaren mas bram beli VCD baru,mbak mau bikin pisang goreng" katanya lagi. "Wah boleh lah" kataku.aku mulai buka buka tumpukan VCD dari raknya.tiba2 kuliat ada seuah VCD bokep,ah cobain lah,tapi volumenya sengaja aku kecilin biar mbak lia gak denger pikirku.akupun mulai terlarut dengan film itu,adeganya mulai bikin kontolku mengeras.mataku tak berkedip sekalipun,tiba-tiba mbak lia mengagetkanku dari belakang,"Suka film Itu ya dik?" "Eh mbmbak.." mukaku jadi merah karena malu campur kaget,buru buru ku ambil remote,tapi mbak lia segera menimpali,"Gak apa-apa, lanjutin aja" Mbak juga pengin nonton kok" katanya,akupun gak bisa berbuat apa-apa.
akhirnya kami nonton berdua,tak ada sepatah katapun keluar dari mulutku walaupun mbak lia duduk stau sofa denganku,tak terasa kontolku mulai menegang lagi dan semakin tak tertahankan,bikin aku makin gelisah.Diam-diam mbak lia melirik ke arahku,aku pura-pura terus liat film itu.Tapi sesekali aku lirik dia juga nampak gelisah,dadaku makin berdegup tak karuan.
"Dik Edo dah pernah?" tiba-tiba suara mbak ani memecahkan suasana."Emm.."sebelum aku menjawab tiba-tiba mbak lia menggapai tanganku,sambil berkata"Dik aku horny.."di bawanya tanganku ke arah payudaranya yang besar dan montok itu.akupun tak bisa berbuat apa-apa,semenara batang kontolku semakin keras saja.lalu dia mulai menciumku,nafasnya terasa tersengal-sengal.akupun jadi makin bernafsu,akhirnya ku kulum juga bibirnya yang sensual mirip bibirnya sarah ashari itu,ooohh nikmat sekali bibir mbak lia.tangankupun mulai lihai,kubuka branya dan kuremas-remas payudaranya yang montok dan kenyal itu.ciumankupun kulanjutkan kelehernya yang jenjang dan mulus bak porselin,terus turun hingga ke punting,,wooow...rasanya tak dapat kulukiskan dengan kata-kata lagi.mbak liapun jadi tambah belingsatan, oh...dik....teru...s,....ough...yah., dan tangannya mulai turun menjamah batang kontolku yang sudah sangat tegang,dibukanya reslitingku,dan segera tugu pancoranku kluar menghadap lagit-langit dengan gagahnya,"oh dik ...besar banget punyamu," katanya,sambil serta merta penundukkan kepalanya...di emutnya kontolku mulai dari ujung,,ogh,,,...mmbba,,,k,..ennna,,,kk,diapun terus mengocok kontolku kedalam rongga mulutnya ooohh..uhgg,akupun makin tak tahan,terasa ada sesuatu yang mau mengalir deras dari saluran kencingku,tapi berusaha aku tahan.mmb,,,ak..aku gak taha.n,,buru-buru dia sudahi kocokanya,dan dia mulai lucuti semua pakaianya yang tersisa.akupun tak tinggal diam. segera ku buka T shirt dan jeans ku,hingga kami sama sama telanjang bulat.aku masih dalam posisi duduk menghadap TV,lalu mbak lia ambil posisi duduk di atas pangkuanku membelakangiku,sementara batang kontolku yang sudah sangat keras dan mengkilat karena ludah mbak lia sudah tak sabar menunggu.di pegangnya kontolku lalu di bimbingnya masuk ke liang veginanya...ogh,,,rasanya,,benar-benar niknmat di jepit vagina mbak lia yang lembut dan masih rapat itu,ugh....tanganku yang satu masih meremas-remas payudaranya sementara tangan yang lain meraba-raba ke daerah klitorisnya,,,ohh...ughh...diapun mulai melakukukan gerakan naik turun,,ooooohh...mba,,,k enakkk bange..t...iyaa..h dikk...mbak ...jjjuugaa.
ouu..sesekali dia memekik. mmmbak...aku dah gak tahhan...kataku..,kataku. lalu dia berdiri sehingga kontolku lepas dari vaginanya,dia ambil posisi tidur di sofa sambil membuka selangkangnya..sekarang nampak jelas olehku vagina yang indah kemerahan dan sudah sangat basah,diatasnya ditumbuhi bulu-bulu hitam yang halus,segara kuhampiri apa yang ada di hadapanku,kujilati bibir-bibirnya ooohh..enak banget...dan wanginya khas ..tak seperti yang kubanyangkan sebelumnya. diapun semakin belingsatan sambil tanganya meremas-remas apa yang ada,ooh dik,,,enak bange,,.dikk aku juga sudah,,gak taha,,,n,,keringatnya semakin deras membasahi sekujur tubuhnya,'masukinnn aja ..sekara,,ng..ouuugh...,segera aku ambil posisi di aasnya,lalu kakinya kuangkat ke pundakku,dan pelan- pelan kumasukkan kontolku ke lobang memeknya....oohh..yeaah,..benar-benar sensasi luar biasa yang belom pernah aku rasakan seumur hidup,lalu segera aku kocokkan kontolku hingga amblas sampai ke pangkal,dan kocokanku semakin cepat,,,membua aliran darah yang mengalir ketubuhku pun semakin deras,heringat pun mengucur membasahi tubuh kami berdua,,oooohhh,, uuugh,,,,ooogh...yyyea...yeaaahh.,,ayo,,,,dikkk,,, terusss.......ohhhg.
aku dah mau klu,,ar mbakk,,,,.iiiiiyyyaahh...iyyyaah..aku juga..dddiik..
oooogh....yeah...,dan kurasakan ada aliran deras yang sudah tak kuat lagi aku bendung hingga ke ujung kontolku...,lalu segera kubenamkan dalam-dalam kontolku kedalam vagina mbak lia,terasa badanku gemetar sampai ke ubun ubun,seiring menyemburnya semua isi yang membara dalam birahiku....ooouuh,bersamaan dengan itu kurasakan juga kaki-kaki mbak lia juga gemetar dan menjepit erat ke pinggangku sambil tanganya menjambak rambutku...ooooghh...dikkk,,en...aaaaak,,,
kamu....hebbaatt katanya sambil sekali lagi mencium bibirku.
Kamipun terkulai lemas sementara kontolku masih ku biarkan menikmati hangatnya liang vaginanya yang sudah sangat becek oleh spermaku dan cairan vaginanya..

Sumber : http://www.lagiheboh.com/2012/03/cerita-dewasa-cerita-sex-17-tahun-mbak.html#ixzz1t4e3pDI1

Cerita Dewasa Sedarah - Diperkosa Ayah Tiri

Posted: 28 Jun 2012 07:53 AM PDT

Cerita dewasa ini mengisahkan seorang laki-laki dengan saudara perempuan yang terlibat hubungan terlarang, dan seperti yang anda ketahui cerita dewasa ini memang bisa membuat kita merangsang jika kita membacanya sampai tuntas.

Untuk anda yang sedang mencari tahu tentang cerita dewasa disini ada artikel yang memuat cerita tersebut, namun sebelumnya karena cerita ini saya ambil dari situs yang lain semoga saja yang mempunyai artikel ini tidak marah, nah bagaimanakah ceritanya kita baca bersama-sama dibawah ini.


Ceritaku ini dimulai, waktu aku SMA kelas 3, waktu itu aku baru sebulan tinggal sama ayah tiriku. Ibu menikah dengan orang ini karena karena tidak tahan hidup menjanda lama-lama. Yang aku tidak sangka-sangka ternyata ayah tiriku punya 2 anak cewek yang keren dan seksi habis, yang satu sekolahnya sama denganku, namanya Lusi dan yang satunya lagi sudah kuliah, namanya Riri. Si Lusi cocok sekali kalau dijadikan bintang iklan obat pembentuk tubuh, nah kalau si Riri paling cocok untuk iklan BH sama suplemen payudara.

Sejak pertama aku tinggal, aku selalu berangan-angan bahwa dapat memiliki mereka, tapi angan-angan itu selalu buyar oleh berbagai hal. Dan siang ini kebetulan tidak ada orang di rumah selain aku dengan Lusi, ini juga aku sedang kecapaian karena baru pulang sekolah. "Lus! entar kalau ada perlu sama aku, aku ada di kamar," teriakku dari kamar. Aku mulai menyalakan komputerku dan karena aku sedang suntuk, aku mulai dech surfing ke situs-situs porno kesayanganku, tapi enggak lama kemudian Lusi masuk ke kamar sambil bawa buku, kelihatannya dia mau tanya pelajaran. "Ben, kemaren kamu udah nyatet Biologi belom, aku pinjem dong!" katanya dengan suara manja. Tanpa memperdulikan komputerku yang sedang memutar film BF via internet, aku mengambilkan dia buku di rak bukuku yang jaraknya lumayan jauh dengan komputerku.

"Lus..! nich bukunya, kemarenan aku udah nyatet," kataku.
Lusi tidak memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yang sedang di komputerku.
"Lus.. kamu bengong aja!" kataku pura-pura tidak tahu.
"Eh.. iya, Ben kamu nyetel apa tuh! aku bilangin bonyok loh!" kata Lusi.
"Eeh.. kamu barusan kan juga liat, aku tau kamu suka juga kan," balas aku.
"Mending kita nonton sama-sama, tenang aja aku tutup mulut kok," ajakku berusaha mencari peluang.
"Bener nich, kamu kagak bilang?" katanya ragu.
"Suwer dech!" kataku sambil mengambilkan dia kursi.

Lusi mulai serius menonton tiap adegan, sedangkan aku serius untuk terus menatap tubuhnya.
"Lus, sebelum ini kamu pernah nonton bokep kagak?" tanyaku.
"Pernah, noh aku punya VCD-nya," jawabnya.
Wah gila juga nich cewek, diam-diam nakal juga.
"Kalau ML?" tanyaku lagi.
"Belom," katanya, "Tapi.. kalo sendiri sich sering."
Wah makin berani saja aku, yang ada dalam pikiranku sekarang cuma ML sama dia.
Bagaimana caranya si "Beni Junior" bisa puas, tidak peduli saudara tiri, yang penting nafsuku hilang.
Melihat dadanya yang naik-turun karena terangsang, aku jadi semakin terangsang, dan batang kemaluanku pun makin tambah tegang.
"Lus, kamu terangsang yach, ampe napsu gitu nontonnya," tanyaku memancing.
"Iya nic Ben, bentar yach aku ke kamar mandi dulu," katanya.
"Eh.. ngapain ke kamar mandi, nih liat!" kataku menunjuk ke arah celanaku.
"Kasihanilah si Beni kecil," kataku.
"Pikiran kamu jangan yang tidak-tidak dech," katanya sambil meninggalkan kamarku.
"Tenang aja, rumah kan lagi sepi, aku tutup mulut dech," kataku memancing.

Dan ternyata tidak ia gubris, bahkan terus berjalan ke kamar mandi sambil tangan kanannya meremas-remas buah dadanya dan tangan kirinya menggosok-gosok kemaluannya, dan hal inilah yang membuatku tidak menyerah. Kukejar terus dia, dan sesaat sebelum masuk kamar mandi, kutarik tangannya, kupegang kepalanya lalu kemudian langsung kucium bibirnya. Sesaat ia menolak tapi kemudian ia pasrah, bahkan menikmati setiap permainan lidahku. "Kau akan aku berikan pengalaman yang paling memuaskan," kataku, kemudian kembali melanjutkan menciumnya. Tangannya membuka baju sekolah yang masih kami kenakan dan juga ia membuka BH-nya dan meletakkan tanganku di atas dadanya, kekenyalan dadanya sangat berbeda dengan gadis lain yang pernah kusentuh.
Perlahan ia membuka roknya, celanaku dan celana dalamnya. "Kita ke dalam kamar yuk!" ajaknya setelah kami berdua sama-sama bugil, "Terserah kaulah," kataku,
"Yang penting kau akan kupuaskan." Tak kusangka ia berani menarik penisku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan menuju kamarnya. "Ben, kamu tiduran dech, kita pake '69′ mau tidak?" katanya sambil mendorongku ke kasurnya. Ia mulai menindihku, didekatkan vaginanya ke mukaku sementara penisku diemutnya, aku mulai mencium-cium vaginanya yang sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.

Tak lama setelah kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lalu aku menghisap, menjilat dan kadang kumainkan dengan lidahku, sementara tanganku bermain di dadanya. Tak lama kemudian ia melepaskan emutannya. "Jangan hentikan Ben.. Ach.. percepat Ben, aku mau keluar nich! ach.. ach.. aachh.. Ben.. aku ke.. luar," katanya berbarengan dengan menyemprotnya cairan kental dari vaginanya. Dankemudian dia lemas dan tiduran di sebelahku.

"Lus, sekali lagi yah, aku belum keluar nich," pintaku.
"Bentar dulu yach, aku lagi capek nich," jelasnya.
Aku tidak peduli kata-katanya, kemudian aku mulai mendekati vaginanya.
"Lus, aku masukkin sekarang yach," kataku sambil memasukkan penisku perlahan-lahan.
Kelihatannya Lusi sedang tidak sadarkan diri, dia hanya terpejam coba untuk beristirahat. Vagina Lusi masih sempit sekali, penisku dibuat cuma diam mematung di pintunya. Perlahan kubuka dengan tangan dan terus kucoba untuk memasukkannya, dan akhirnya berhasil penisku masuk setengahnya, kira-kira 7 cm.

"Jangan Ben.. entar aku hamil!" katanya tanpa berontak.
"Kamu udah mens belom?" tanyaku.
"Udah, baru kemaren, emang kenapa?" katanya.
Sambil aku masukkan penisku yang setengah, aku jawab pertanyaannya,
"Kalau gitu kamu kagak bakal hamil."
"Ach.. ach.. ahh..! sakit Ben, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..!" katanya berteriak nikmat.
"Tenang aja cuma sebentar kok, Lus mending doggy style dech!" kataku tanpa melepaskan penis dan berusaha memutar tubuhnya.
Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai kukeluar-masukkan penisku dalam vaginanya dan kurasa ia pun mulai terangsang kembali, karena sekarang ia merespon gerakan keluar-masukku dengan menaik-turunkan pinggulnya.

"Ach.. a.. aa ach.." teriaknya.
"Sakit lagi Ben.. a.. aa.. ach.."
"Tahan aja, cuma sebentar kok," kataku sambil terus bergoyang dan meremas-remas buah dadanya.



"Ben,. ach pengen.. ach.. a.. keluar lagi Ben.." katanya.
"Tunggu sebentar yach, aku juga pengen nich," balasku.
"Cepetan Ben, enggak tahan nich," katanya semakin menegang.
"A.. ach.. aachh..! yach kan keluar."
"Aku juga Say.." kataku semakin kencang menggenjot dan akhirnya setidaknya enam tembakan spermaku di dalam vaginanya.

Kucabut penisku dan aku melihat seprei, apakah ada darahnya atau tidak? tapi tenyata tidak.
"Lus kamu enggak perawan yach," tanyaku.
"Iya Ben, dulu waktu lagi masturbasi nyodoknya kedaleman jadinya pecah dech," jelasnya.
"Ben ingat loh, jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita aja.""Oh tenang aja aku bisa dipercaya kok, asal lain kali kamu mau lagi."
"Siapa sih yang bisa nolak 'Beni Junior'," katanya mesra.

Setelah saat itu setidaknya seminggu sekali aku selalu melakukan ML dengan Lusi, terkadang aku yang memang sedang ingin atau terkadang juga Lusi yang sering ketagihan, yang asyik sampai saat ini kami selalu bermain di rumah tanpa ada seorang pun yang tahu, kadang tengah malam aku ke kamar Lusi atau sebaliknya, kadang juga saat siang pulang sekolah kalau tidak ada orang di rumah.

Kali ini kelihatannya Lusi lagi ingin, sejak di sekolah ia terus menggodaku, bahkan ia sempat membisikkan kemauannya untuk ML siang ini di rumah, tapi malangnya siang ini ayah dan ibu sedang ada di rumah sehingga kami tak jadi melakukan ini. Aku menjanjikan nanti malam akan main ke kamarnya, dan ia mengiyakan saja, katanya asal bisa ML denganku hari ini ia menurut saja kemauanku.

Ternyata sampai malan ayahku belum tidur juga, kelihatannya sedang asyik menonton pertandingan bola di TV, dan aku pun tidur-tiduran sambil menunggu ayahku tertidur, tapi malang malah aku yang tertidur duluan. Dalam mimpiku, aku sedang dikelitiki sesuatu dan berusaha aku tahan, tapi kemudian sesuatu menindihku hingga aku sesak napas dan kemudian terbangun.

"Lusi! apa Ayah sudah tidur?" tanyaku melihat ternyata Lusi yang menindihiku dengan keadaan telanjang.
"kamu mulai nakal Ben, dari tadi aku tunggu kamu, kamu tidak datang-datang juga. kamu tau, sekarang sudah jam dua, dan ayah telah tidur sejak jam satu tadi," katanya mesra sambil memegang penisku karena ternyata celana pendekku dan CD-ku telah dibukanya.
"Yang nakal tuh kamu, Bukannya permisi atau bangunin aku kek," kataku.
"kamu tidak sadar yach, kamu kan udah bangun, tuh liat udah siap kok," katanya sambil memperlihatkan penisku.
"Aku emut yach."
Emutanya kali ini terasa berbeda, terasa begitu menghisap dan kelaparan.
"Lus jangan cepet-cepet dong, kasian 'Beni Junior' dong!"
"Aku udah kepengen berat Ben!" katanya lagi.
"Mending seperti biasa, kita pake posisi '69′ dan kita sama-sama enak," kataku sembil berputar tanpa melepaskan emutannya kemudian sambil terus diemut.

Aku mulai menjilat-jilat vaginanya yang telah basah sambil tanganku memencet-mencet payudaranya yang semakin keras, terus kuhisap vaginanya dan mulai kumasukkan lidahku untuk mencari-cari klitorisnya.
"Aach.. achh.." desahnya ketika kutemukan klitorisnya.
"Ben! kamu pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh.."
"kamu juga makin pinter ngulum 'Beni' kecil," kataku lagi.
"Ben, kali ini kita tidak usah banyak-banyak yach, aa.. achh.." katanya sambil mendesah.
"Cukup sekali aja nembaknya, taapi.. sa.. ma.. ss.. sa.. ma.. maa ac.. ach.." katanya sambil menikmati jilatanku.
"Tapi Ben aku.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh.." katanya sambil menegang kemudian mengeluarkan cairan dari vaginanya.

"Kayaknya kamu harus dua kali dech!" kataku sambil merubah posisi.
"Ya udah dech, tapi sekarang kamu masukin yach," katanya lagi.
"Bersiaplah akan aku masukkan ini sekarang," kataku sambil mengarahkan penisku ke vaginanya.
"Siap-siap yach!"
"Ayo dech," katanya.
"Ach.. a.. ahh.." desahnya ketika kumasukkan penisku.
"Pelan-pelan dong!"
"Inikan udah pelan Lus," kataku sambil mulai bergoyang.
"Lus, kamu udah terangsang lagi belon?" tanyaku.
"Bentar lagi Ben," katanya mulai menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangiku, dan kemudian dia menarik kepalaku dan memitaku untuk sambil menciumnya.

"Sambil bercumbu dong Ben!"
Tanpa disuruh dua kali aku langsung mncumbunya, dan aku betul-betul menikmati permainan lidahnya yang semakin mahir.
"Lus kamu udah punya pacar belom?" tanyaku."Aku udah tapi baru abis putus," katanya sambil mendesah.
"Ben pacar aku itu enggak tau loh soal benginian, cuma kamu loh yang beginian sama aku."
"Ach yang bener?" tanyaku lagi sambil mempercepat goyangan.
"Ach.. be.. ner.. kok Ben, a.. aa.. ach.. achh," katanya terputus-putus.
"Tahan aja, atau kamu mau udahan?" kataku menggoda.
"Jangan udahan dong, aku baru kamu bikin terangsang lagi, kan kagak enak kalau udahan, achh.. aa.. ahh.. aku percepat yach Ben," katanya.

Kemudian mempercepat gerakan pinggulnya.
"Kamu udah ngerti gimana enaknya, bentar lagi kayaknya aku bakal keluar dech," kataku menyadari bahwa sepermaku sudah mengumpul di ujung.
"Achh.. ach.. bentar lagi nih."
"Tahan Ben!" katanya sambil mengeluarkan penisku dari vaginanya dan kemudian menggulumnya sambil tanganya mamainkan klitorisnya.
"Aku juga Ben, bantu aku cari klitorisku dong!" katanya menarik tanganku ke vaginanya.
Sambil penisku terus dihisapnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku dan..
"Achh.. a.. achh.. achh.. ahh.." desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya.
"Aku juga Ben.." katanya sambil menjepit tanganku dalam vaginanya.
"Ach.. ah.. aa.. ach.." desahnya.

"Aku tidur di sini yach, nanti bangunin aku jam lima sebelum ayah bagun," katanya sambil menutup mata dan kemudian tertidur, di sampingku. Tepat jam lima pagi aku bangun dan membangunkanya, kemudian ia bergegas ke kamar madi dan mempersiapkan diri untuk sekolah, begitu juga dengan aku. Yang aneh siang ini tidak seperti biasanya Lusi tidak pulang bersamaku karena ia ada les privat, sedangkan di rumah cuma ada Mbak Riri, dan anehnya siang-siang begini Mbak Riri di rumah memakai kaos ketat dan rok mini seperti sedang menunggu sesuatu.

———-

"Siang Ben! baru pulang? Lusi mana?" tanyanya.
"Lusi lagi les, katanya bakal pulang sore," kataku, "Loh Mbak sendiri kapan pulang? katanya dari Solo yach?"
"Aku pulang tadi malem jam tigaan," katanya.
"Ben, tadi malam kamu teriak sendirian di kamar ada apa?"
Wah gawat sepertinya Mbak Riri dengar desahannya Lusi tadi malam.
"Ach tidak kok, cuma ngigo," kataku sambil berlalu ke kamar.
"Ben!" panggilnya, "Temenin Mbak nonton VCD dong, Mbak males nich nonton sendirian," katanya dari kamarnya.
"Bentar!" kataku sambil berjalan menuju kamarnya, "Ada film apa Mbak?" tanyaku sesampai di kamarnya.
"Liat aja, nanti juga tau," katanya lagi.
"Mbak lagi nungguin seseorang yach?" tanyaku.
"Mbak, lagi nungguin kamu kok," katanya datar, "Tuh liat filmnya udah mulai."

"Loh inikan..?" kataku melihat film BF yang diputarnya dan tanpa meneruskan kata-kataku karena melihat ia mendekatiku. Kemudian ia mulai mencium bibirku.
"Mbak tau kok yang semalam," katanya, "Kamu mau enggak ngelayanin aku, aku lebih pengalaman dech dari Lusi."
Wah pucuk di cinta ulam tiba, yang satu pergi datang yang lain.
"Mbak, aku kan adik yang berbakti, masak nolak sich," godaku sambil tangan kananku mulai masuk ke dalam rok mininya menggosok-gosok vaginanya, sedangkan tangan kiriku masuk ke kausnya dan memencet-mencet payudaranya yang super besar.
"Kamu pinter dech, tapi sayang kamu nakal, pinter cari kesempatan," katanya menghentikan ciumannya dan melepaskan tanganku dari dada dan vaginanya.
"Mbak mau ngapain, kan lagi asyik?" tanyaku."Kamu kagak sabaran yach, Mbak buka baju dulu terus kau juga, biar asikkan?" katanya sambil membuka bajunya.

Aku juga tak mau ketinggalan, aku mulai membuka bajuku sampai pada akhirnya kami berdua telanjang bulat.
"Tubuh Mbak bagus banget," kataku memperhatikan tubuhnya dari atas sampai ujung kaki, benar-benar tidak ada cacat, putih mulus dan sekal.
Ia langsung mencumbuku dan tangan kanannya memegang penisku, dan mengarahkan ke vaginanya sambil berdiri.
"Aku udah enggak tahan Ben," katanya.
Kuhalangi penisku dengan tangan kananku lalu kumainkan vaginanya dengan tangan kiriku.
"Nanti dulu ach, beginikan lebih asik."
"Ach.. kamu nakal Ben! pantes si Lusi mau," katanya mesra.

"Ben..! Mbak..! lagi dimana kalian?" terdengar suara Lusi memanggil dari luar.
"Hari ini guru lesnya tidak masuk jadi aku dipulangin, kalian lagi dimana sich?" tanyanya sekali lagi.
"Masuk aja Lus, kita lagi pesta nich," kata Mbak Riri.
"Mbak! Entar kalau Lusi tau gimana?" tanyaku.
"Ben jangan panggil Mbak, panggil aja Riri," katanya dan ketika itu aku melihat Lusi di pintu kamar sedang membuka baju.
"Rir, aku ikut yach!" pinta Lusi sambil memainkan vaginanya.
"Ben kamu kuat nggak?" tanya Riri.
"Tenang aja aku kuat kok, lagian kasian tuch Lusi udah terangsang," kataku.
"Lus cepet sinih emut 'Beni Junior'," ajakku.

Tanpa menolak Lusi langsung datang mengemut penisku.
"Mending kita tiduran, biar aku dapet vaginamu," kataku pada Riri.
"Ayo dech!" katanya kemudian mengambil posisi.
Riri meletakkan vaginanya di atas kepalaku, dan kepalanya menghadap vagina Lusi yang sedang mengemut penisku.
"Lus, aku maenin vaginamu," katanya.
Tanpa menunggu jawaban dari Lusi ia langsung bermain di vaginanya.Permainan ini berlangsung lama sampai akhirnya Riri menegangkan pahanya, dan.. "Ach.. a.. aach.. aku keluar.." katanya sambil menyemprotkan cairan di vaginanya.

"Sekarang ganti Lusi yach," kataku.
Kemudian aku bangun dan mengarahkan penisku ke vaginanya dan masuk perlahan-lahan.
"Ach.. aach.." desah Lusi.
"Kamu curang, Lusi kamu masukin, kok aku tidak?" katanya.
"Abis kamu keluar duluan, tapi tenang aja, nanti abis Lusi keluar kamu aku masukin, yang penting kamu merangsang dirimu sendiri," kataku.
"Yang cepet dong goyangnya!" keluh Lusi.
Kupercepat goyanganku, dan dia mengimbanginya juga.
"Kak, ach.. entar lagi gant.. a.. ach.. gantian yach, aku.. mau keluar ach.. aa.. a.. ach..!" desahnya, kemudian lemas dan tertidur tak berdaya.

"Ayo Ben tunggu apa lagi!" kata Riri sambil mengangkang mampersilakan penisku untuk mencoblosnya.
"Aku udah terangsang lagi."
Tanpa menunggu lama aku langsung mencoblosnya dan mencumbunya.
"Gimana enak penisku ini?" tanyaku.
"Penis kamu kepanjangan," katanya, "tapi enak!".
"Kayaknya kau nggak lama lagi dech," kataku.
"Sama, aku juga enggak lama lagi," katanya, "Kita keluarin sama-sama yach!" terangnya.
"Di luar apa di dalem?" tanyaku lagi.
"Ach.. a.. aach.. di.. dalem.. aja.." katanya tidak jelas karena sambil mendesah.
"Maksudku, ah.. ach.. di dalem aja.. aah.. ach.. bentar lagi.."
"Aku.. keluar.. ach.. achh.. ahh.." desahku sambil menembakkan spermaku.
"Ach.. aach.. aku.. ach.. juga.." katanya sambil menegang dan aku merasakan cairan membasahi penisku dalam vaginanya.

Akhirnya kami bertiga tertidur di lantai dan kami bangun pada saat bersamaan.
"Ben aku mandi dulu yach, udah sore nich."
"Aku juga ach," kataku.
"Ben, Lus, lain kali lagi yach," pinta Riri.
"Itu bisa diatur, asal lagi kosong kayak gini, ya nggak Ben!" kata Lusi.
"Kapan aja kalian mau aku siap," kataku.
"Kalau gitu kalian jangan mandi dulu, kita main lagi yuk!" kata Riri mulai memegang penisku.

Akhirnya kami main lagi sampai malam dan kebetulan ayah dan ibu telepon dan mengatakan bahwa mereka pulangnya besok pagi, jadi kami lebih bebas bermain, lagi dan lagi. Kemudian hari selanjutya kami sering bermain saat situasi seperti ini, kadang tengah malam hanya dengan Riri atau hanya Lusi. Oh bapak tiri, ternyata selain harta banyak, kamu juga punya dua anak yang siap menemaniku kapan saja, ohh nikmatnya hidup ini.

Itulah cerita dewasa yang bisa diberikan oleh berita terbaru kali ini, semoga saja anda bisa mengambil semua hikmah yang terkandung didalam cerita dewasa tersebut, perlu diingat cerita ini khusus bagi anda yang sudah dewasa sekian dan terima kasih.

Kumpulan Pin BB Tante Girang

Posted: 16 Apr 2012 10:12 AM PDT

Pin BB Tante Girang – kali ini bagi anda yang suka dengan bahasan mengenai tante girang tentunya sudah menunggu artikel ini. Bahasan kali ini memang membuat anda penasaran dengan koleksi nomer handphone dan pin BB tante girang yang menjadi idola para lelaki muda saat ini.

Hal ini bisa ditebak karena banyak lelaki yang ingin menjalin hubungan khusus dengan tante girang untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dengan cara menemani para wanita kesepian ini. No HP Tante Girang memang dapat anda temukan meskipun itu dengan cara yang tidak mudah, hal ini juga berlaku bila anda mencari Pin BB Tante Girang




Kumpulan pin BB tante Girang

Kumpulan pin BB tante Girang
Bagi anda yang masih ingin mendapatkan koleksi nomer cantik dari Tante Girang, maka saran saya anda bisa mencarinya melalui beberapa forum dewasa online yang menyediakan koleksi nomer hp tante girang tapi usahakan anda tidak terlalu ambisi dalam mendapatkan no hp tante girang atau pin BB tante kesepian tersebut.

Sekian informasi dari kami mengenai bahasan No HP tante girang dan Pin BB tante girang yang bisa anda baca dan menjadi manfaat yang berarti. Jangan lupa untuk selalu update informasi terbaru yang kami sajikan dengan menarik utuk anda
Incoming search terms:

  1. kumpulan pin BB tante
  2. pin bb tante kesepian
  3. kumpulan pin BB tante girang
  4. no hp tante girang
  5. no hp tante
Tags: kumpulan nomor hp tante girang, no handphone tante girang, no hp tante, no HP tante girang, no hp TG, nomor handphone tante girang, nomor hp tante girang, nomor ponsel tante girang, pin bb tante girang


aeluwy.blogspot.com/2012/04/kumpulan-pin-bb-tante-girang-terbaru.html

Cerita Dewasa Pijat dan ML dengan Pembantu

Posted: 16 Apr 2012 10:04 AM PDT

Cerita Dewasa Pijat dan ML dengan Pembantu. Inilah cerita seks antara majikan dengan pembantunya yang montok. Sang pembantu rumah tangga itu adalah mantan pekerja di panti pijat. Namanya Tini,'Dari Cisompet, Bu ' kata pembantu baru itu kepada isteriku ketika ditanya asalnya dari mana.'Cisompet ? daerah mana tuh '
'Itu Bu ' Garut terus ka kidul .. jauh '. Dekat perkebunan teh ' jelasnya lagi dengan wajah memerah karena malu2 kali. Wajah yang biasa saja seperti wajah gadis desa lainnya, tapi Tini ini punya kelebihan, kulitnya kuning langsat dan bersih, badannya sedikit agak gemuk.
'Pameumpeuk, maksud kamu ' kataku nimbrung, ingat daerah pantai selatan Garut, yang ada tempat peluncuran roket itu.


Pijat dan ML dengan Pembantu


'Sebelumnya Pak. Tempat saya daerah pegunungan, kebun teh. Pameumpeuk mah cakeut pisan ka laut '
'Berapa umur kamu '
'Bulan depan 21 tahun, Bu '
'Udah berkeluarga ? '
'Sudah Bu, tapi sekarang udah cerai '
'Punya anak ? '
'Satu Bu, laki2, umur 2 tahun '
'Dimana anaknya sekarang ? '
'Di kampung, ikut neneknya '
'Udah pernah kerja sebelumnya ? ' tanya isteriku lagi.
'Pernah dua kali Bu '. Di Jakarta '
'Kerja di mana ? '
'Pembantu juga bulan, trus pindah ke Swasta hanya sebulan
'Sebagai apa di swasta '
'Biasa Bu, buruh '
Singkatnya, setelah 'wawancara rekrutmen ' itu akhirnya isteriku menerima Tini sebagai pembantu rumah tangga kami yang baru. Sebenarnya, 'interview ? yang dilakukan oleh isteriku kurang mendalam, setidaknya menurut text-book yang pernah kubaca. Tapi biarlah, toh hanya PRT dan kami memang sangat membutuhkannya. Di hari pertama Tini bekerja, isteriku terpaksa ambil cuti sehari untuk 'memberi petunjuk ' kepada pembantu baru ini.


Pembaca yang baik, dari sejak diterimanya Tini sebagai pembantu rumah tangga kami inilah kisah nyataku berawal. Cerita ini memang sungguh2 saya alami sekitar setahun yang lalu. Setelah aku dapat kiriman URL address Samzara lewat seorang mail-mate dan aku membaca cerita2 serunya, aku terdorong untuk ikut berkisah tentang pengalamanku nyataku ini, walaupun aku sebenarnya bukan penulis.


Kami suami isteri memang sama-sama bekerja sebagai karyawan, tapi beda perusahaan. Anak kami orang. Si sulung, laki2, baru sebulan ini mulai kuliah dan kost di Jatinangor. Walaupun kami juga tinggal di Bandung, tapi untuk menghemat waktu dan biaya transport dia kost di dekat kampusnya. Nomor dua perempuan, SMU swasta kelas dua, masuk siang, dan si Bungsu lelaki, masih SLTP negeri masuk pagi.


Walapun aku terkadang 'jajan ' kalau keadaan darurat, sebenarnya aku tak tertarik kepada Tini. Selain karena dia pembantu, juga karena isteriku masih mantap dan mampu memuaskanku dalam banyak hal, termasuk seks. Kenapa masih suka jajan ? Ya .. karena dalam keadaan darurat itu. Tapi sekepepet gimanapun aku engga akan 'makan ' pembantu. Tak baik. Lagipula Tini, yang
menarik darinya sebagai wanita, hanya kulit tubuhnya yang langsat dan bersih.


Demikian juga setelah Tini sebulan kerja di rumahku. Sampai suatu saat, aku mulai lebih sering memperhatikannya karena peristiwa yang akan kuceritakan ini.


Waktu itu aku tak masuk kantor sebab badanku tak enak. Seluruh badan pegal2, mulai dari punggung, pinggang sampai kedua kaki. Mungkin ini cuma flu atau masuk angin, aku tak perlu ke dokter. Tapi karena pegal2 tadi aku memutuskan untuk istirahat di rumah saja. Tiduran saja sambil membaca.
Cerita Dewasa Pijat dan ML dengan Pembantu
'Oh ' maaf Pak ' saya kira Bapak ke kantor ' seru Tini kaget. Dia masuk ke kamarku untuk membersihkan seperti biasanya. Tini langsung menutup pintu kembali dan keluar.
'Engga apa2 bersihin aja '
'Bapak sakit ? ' tanyanya
'Engga '. Cuman pegel2 badan, kayanya masuk angin '
Tini mulai menyapu, kemudian mengepel. Ketika dia membungkuk-bungkuk ngepel lantai itulah aku 'terpaksa ' melihat belahan dadanya dari leher T-shirt nya. Kesan pertama : bulat dan putih. Wah ' pemandangan menarik juga nih, pikirku. Tak ada salahnya kan menikmati pemandangan ini. Bentuk buah dada itu semakin jelas ketika Tini mengepel lantai dekat tempat tidur. Belahan dada itu menyiratkan 'kebulatan ' dan mantapnya ukuran bukit-bukit disampingnya. Dan lagi, putihnya ampuun.


Walaupun aku mulai terrangsang menikmati guncangan sepasang 'bola' kembar besar itu, aku segera menghilangkah pikiran-pikiran yang mulai menggoda. Ingat, dia pembantu rumah tangga kamu.
'Kalo masuk angin ' mau dikerokin Pak ? ' Pertanyaan yang biasa sebenarnya, apalagi ekspresi wajahnya wajar, polos, dan memang ingin membantu. Tini ternyata rajin bekerja, isteriku senang karena dia tak perlu banyak perintah sudah bisa jalan sendiri. Jadi kalau dia bertanya seperti itu memang dia ingin membantuku. Tapi aku sempat kaget atas tawarannya
itu, sebab lagi asyik memperhatikan belahan putihnya.


'Kerokin ? Bapak engga biasa kerokan. Punggung pegal2 begini sih biasanya dipijit ' Memang aku suka memanggil Mang Oyo, tukang pijat, tapi dia sedang
ada panggilan ke Cimahi. Besok lusa baru tukang pijit langgananku itu janji mau dateng.
'Oo .. tukang pijit yang ditelepon Ibu tadi ya ' sahutnya. Tini rupanya memperhatikan isteriku menelepon. 'Dia kan baru dateng 2 hari lagi ' lanjutnya sambil terus mengepel. Tini memang suka ngobrol. Tak apalah sekali2 ngobrol ama pembantu, asal masih bisa menikmati guncangan bukit kembarnya. Aku tak menjawab. Kini ada lagi 'temuanku ?. Meski Tini agak gemuk, tapi badannya berbentuk. Maksudku shaping line-nya dari atas lebar, turun ke pinggang menyempit, terus turun lagi ke pinggul melebar. Seandainya tubuh Tini ini bisa di 're-engineering ', dibentuk kembali, tingginya ditambah sekitar 5 cm tapi tidak perlu tambahan 'bahan baku ', jadilah tubuh ideal.
'Entar kalo kerjaan saya udah beres, Bapak mau saya pijitin ? ' Hah ? berani bener dia menawari majikan lakinya untuk dipijit ? Tapi kulihat wajahnya serius dan masih tetap polos. Jelas tak ada maksud lain selain memang ingin membantu majikannya.
'Emang kamu bisa ? '
'Saya pernah kursus memijat, Pak '
'Boleh ' hanya itu jawabanku. Sebenarnya aku ingin tanya lebih jauh tentang kursusnya itu, tapi dia telah menyelesaikan pekerjaannya dan terus keluar kamar.


Tinggal aku yang menimbang-nimbang. Aku memang senang dipijit, baik oleh Mang Oyo apalagi oleh wanita muda. Tapi gimana kalau isteriku tahu aku dipijit oleh Tini, aku belum tahu reaksinya. Terima sajalah tawarannya ini, toh aku nanti bisa pesan sama dia untuk tak bilang ke isteriku.
'Dipijat sekarang, Pak ? ' tawarnya ketika ia membawa minuman yang kuminta. Kulihat baru jam 12 siang.
'Kerjaan kamu udah beres ? '
'Belum sih, mau seterika tapi jemuran belum kering '
Aku juga ingin sekarang, tapi anakku yang sekolah siang belum berangkat. Tak enak kalau dia tahu bapaknya dipijat oleh pembantu wanita muda.
'Entar aja. Sekitar jam 2? Pertimbanganku, pada jam itu anak kedua sudah ke sekolah, si Bungsu sudah pulang sekolah dan main keluar rumah seperti biasanya, dan masih cukup waktu sebelum isteriku pulang kantor pada pukul 5 sore.


Sekitar pukul 2 lewat seperempat, Tini mengetuk pintu kamarku.
'Masuk ' Tini nongol di pintu.
'Bapak ada henbodi ? ' Maksudnya tentu hand-body lotion.
'Cari aja disitu ' kataku sambil menunjuk meja rias isteriku. Aku membalikkan tubuh, telungkup, siap dipijat.
'Lepas aja kaosnya Pak, biar engga kena henbodi '
Celaka ! ketika aku melepas kaos, aku baru sadar bahwa aku dari pagi belum mandi dan masih mengenakan 'pakaian tidur ' kebiasaanku : T-shirt dan singlet untuk atasnya, dan hanya sarung sebagai penutup tubuh bawahku. Pakaian 'kebesaran ' ini memang kesukaanku, sebab memudahkan kalau sewaktu-waktu aku ingin meniduri isteriku. Akupun menuntut isteriku untuk berpakaian tidur khusus pula : gaun agak tipis model tank-top dan mini, tanpa apa-apa lagi di dalamnya !
Cerita Dewasa Pijat dan ML dengan Pembantu
Jadi kalau aku akan berhubungan seks aku perlu stimulasi lebih dulu, maklum sudah belasan tahun aku menikah. Stimulasi yang paling aku senangi dan bisa membuat penisku keras adalah oral. Isteriku tinggal menyingkap sarung dan melahap isinya. Dan setelah kami siap tempur, aku tak perlu direpotkan oleh pakaian isteriku. Aku tinggal 'menembak ' setelah menindih tubuhnya, sebab biasanya baju tidur pendek nya itu akan tersingkap dengan sendirinya ketika aku menindih dan menggeser-geserkan tubuhku '


Tini memang pintar memijat. Dengan hand-body lotion dia mengurut tubuhku mulai dari pinggang sampai punggung begitu enak kurasakan. Dia tahu persis susunan otot2 di punggung. Sepertinya dia sudah pengalaman memijat. 'Kamu pernah kursus pijat di mana ? ' tanyaku membuka percakapan.
'Ehhmm ' di ' di panti pijat Pak '
'Ha. Kamu pernah kerja di panti pijat ? '
'Iiyyyaa ' Pak ' '
'Kok engga bilang '
'Takut engga diterima ama Ibu, Pak '
'Dimana dan berapa lama ? '
'Di panti pijat ———-, cuma sebulan kok. Tapi Bapak jangan bilang ke Ibu ya ' '
'Iya deh, asal kamu mau cerita semua pengalaman kamu kerja di panti pijat '. Untuk sementara aku menang, punya kartu as yang nanti akan berguna kalau aku harus bilang ke Tini, jangan bilang ke Ibu ya '
'Sebelum kerja 'kan ikut trening dulu seminggu Pak '
'Oh iya '
'Soalnya itu emang tempat pijat beneran ' Aku tahu, panti pijat yang disebutnya itu terletak di Jakarta Selatan dan memang panti pijat 'serius '. Bukan seperti di Manggabesar misalnya, semua panti pijat hanya kamuflase dari tempat pelayanan seks saja.
'Trus kenapa kamu hanya sebulan, gajinya lumayan kan, dibanding pembantu '
'Iya sih ' cuman cape ' Pak. Saya sehari paling tahan memijat 2 orang saja. '
'Kerja memang cape '
'Tapi tangan saya jadi pegel banget Pak. Sehari saya memijat 5 - 6 orang. Penghasilan memang gede tapi biaya juga gede. Mendingan pembantu aja, semua biaya ada yang nanggung, bisa nabung '
'Kamu senang kerja di sini ? '
'Saya kerasan Pak, semuanya baik sih ' Memang aku mengajarkan kepada anak-anakku untuk bersikap baik kepada pembantu.
'Kamu mijit sekarang ini cape juga dong '
'Engga dong Pak, kan cuma sekali2 '
'Kalau Bapak minta tiap hari ? '
'Engga baik Pak pijat setiap hari. Paling sering sekali seminggu '
Lalu hening lagi. Aku asyik menikmati pijatannya, masih di punggungku.
'Punggungnya udah Pak. Kakinya mau ? '
'Boleh ' Kaki saja bolehlah, asal jangan ke atas, soalnya burungku sedang tak ada kurungannya. Tini menyingkap sarungku sampai lutut, lalu mulai
memencet-mencet telapak kakiku.
'Aturan kaki dulu Pak, baru ke atas '
'Kenapa tadi engga begitu ? '
'Kan Bapak tadi minta punggung '
Lalu naik ke betis, kemudian mengurutnya dari pergelangan kaki sampai lutut, kaki kiri dulu baru yang kanan.
'Apa aja yang diajarin waktu trening ? '
'Pengetahuan tentang otot2 tubuh, cara memijat dan mengurut, terus praktek memijat. Paling engga enak prakteknya '
'Kenapa ? '
'Mijitin para senior, engga dibayar '
Kedua kakiku sudah selesai dipijatnya. Tiba2 Tini menyingkap sarungku lebih ke atas lagi dan mulai memijat paha belakangku (aku masih telungkup). Nah,
ketika mengurut pahaku sampai pangkalnya, burungku mulai berreaksi, membesar. Aku yakin Tini sudah tahu bahwa aku tak memakai CD. Meskipun sarung masih menutupi pantatku, tapi dalam posisi begini, terbuka sampai pangkal paha, paling tidak 'biji 'ku akan terlihat. Tapi Tini terlihat wajar-wajar saja, masih terus mengurut, tak terlihat kaget atas kenakalanku. Bahkan dia sekarang memencet-mencet pantatku yang terbuka.


'Cuma itu pelajarannya ? ' tanyaku asal saja, untuk mengatasi kakunya suasana. Tapi aku mendapatkan jawaban yang mengejutkan.
'Ada lagi sebetulnya, cuman ' malu ah bilangnya '
'Bilang aja, kenapa musti malu '
'Engga enak ah Pak '
'Ya udah, kamu cerita aja pengalaman kamu selama kerja mijat '
'Ahh ' itu malu juga '
'Heee '. Udah ' cerita apa aja yang kamu mau '
'Kan tamu macem2 orangnya. Ada yang baik, yang nakal, ada yang kurang ajar '
'Trus ? '
'Kita diajarin cara mengatasi tamu yang ingin coba-coba '
'Coba2 gimana? '
'Coba itu ' ah .. Bapak tahu deh maksud saya ' '
'Engga tahu ' kataku pura-pura
'Itu ' tamu yang udah tinggi '. Emm ' nafsunya ' Wah menarik nih.
'Gimana caranya '
'Hmm ' ah engga enak ah bilangnya ' katanya sambil mengendurkan otot2 pantatku dengan menekan dan mengguncangkan. Punyaku makin terjepit.
'Bilang aja '
'Dikocok aja '
'Ha '! '
'Kalo udah keluar, kan tensinya langsung turun '
'Kamu diajarin cara ngocoknya ? '
'Sebenernya bukan itu aja sih Pak, tapi diajarin cara
mengurut 'itu' .
'Wah .. kamu jadi pinter ngurut itu dong ' Pantesan dia biasa2 saja melihat pria telanjang.
'Buat apa itu diurut ' tanyaku lagi.
'Biar jalan darahnya lancar '. ' Maksudnya peredaran darah.
'Kalo lancar, trus ? '
'Ya ' biar sip, gitu. Ah Bapak ini kaya engga tahu aja. Sekarang depannya mau Pak ? '
Mau sih mau, cuman ' malu dong ketahuan lagi tegang begini. Ketahuan sama pembantu lagi. Apa boleh buat. Dengan acuhnya aku membalikkan badan. Jelas banget yang tegang itu di balik sarungku. Punyaku memang besarnya sedang2 saja, tapi panjang. Kulihat Tini melirik sekilas kepada punyaku itu, lalu mulai mengurut kakiku. Ekspresinya tak berubah. Biasa saja. Dia memang udah biasa melihat 'perangkat' lelaki.
'Cerita lagi pengalaman kamu ' kataku sambil menahan geli. Tangan Tini sudah sampai di pahaku. Kedua belah telapak tangannya membentuk lingkaran yang pas di pahaku, lalu digerakkan mulai dari atas lutut sampai
ke pangkal pahaku berulang-ulang. Terasa jelas beberapa kali jari2nya menyentuh pelirku yang membuat penisku makin kencang tegangnya. Apalagi gerakan mengurut pahaku itu membuatnya harus membungkuk sehingga aku bisa makin jelas melihat belahan dadanya dan sebagian buah putihnya itu. Bahkan sampai guratan2 tipis kehijauan pembuluh darah pada buah dadanya nampak. Aku harus berusaha keras menahan diri agar tak hilang kendali lalu menggumuli wanita muda di depanku ini, menelanjanginya dan memasukkan penisku yang sudah tegang ke lubang vaginanya. Walaupun udah high begini, aku tak akan memberikan air maniku kedalam vagina pembantuku sendiri. Semacam pantanganlah. Lebih baik sama isteri atau cari di luaran. Ada kawan kantor yang bersedia menerima penisku memasuki tubuhnya, kapan saja aku butuh. Termasuk sedang mens, tentunya dengan teknik oral kalo bulannya lagi datang.
'Banyak susahnya dibanding senengnya, Pak '
'Ah masa '
'Iya. Makanya saya hanya tahan sebulan '
'Gimana sih engga enaknya '
'Banyak tamu yang dateng maunya 'main', bukan pijit. Saya kan engga mau begituan. Lagian udah jelas di situ kan engga boleh buat main '
'Kalo tamunya ngotot minta '
'Yaah .. dikocok aja, sambil " ' Aku tunggu dia tak meneruskan kalimatnya.
'Sambil apa '
'Kalo ada yang nekat, daripada bikin repot, saya kasih aja pegang2 tetek, tapi dari luar aja. Saya engga kasih buka kancing '
'Pantesan kamu laris, ada bonusnya sih.. '
'Engga semua tamu Pak, emangnya diobral. Hanya yang bandel aja. Biasanya sih kalo mulai nakal pengin pegang2, trus saya tolak terus, dia bisa ngerti. Kalo udah keluar 'kan langsung surut nafsunya '


Paha kanan selesai diurut, kini pindah ke paha kiri. Mungkin karena posisinya, kayanya kali ini pelirku lebih sering disentuh dan terusap. Baru aku menyadari, lengan Tini ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku makin tegang saja, penisku sudah tegang maksimum, siap untuk digunakan. Tapi aku tetap bertahan untuk tak lepas kontrol.


Tiba2 muncul ide nakalku. Dengan menggerakkan pinggul dan kaki, aku diam2 menarik sarungku seolah-olah tak sengaja sehingga kini seluruh batang kelaminku terbuka. Aku juga pura2 tak tahu. Tapi dasar '. Reaksi Tini tak seperti yang kuduga. Dia hanya sekilas melihat kelaminku, lalu kembali asyik mengurut dan acuh. Dia sudah terlalu sering melihat kelamin lelaki yang tegang '.


'Setiap tamu kamu kocok '
'Engga dong, yang nakal iya, ada juga yang minta. Sebenarnya saya bukan ngocok, tapi mengurut supaya darahnya lancar, tapi tamunya yang minta sekalian dikocok '


Ah ' pengin juga punyaku diurut, supaya lancar. Terus dikocok, supaya segar '


'Kamu ngocoknya selalu sampai keluar '
'Iya dong Pak, kan supaya aman. Lagian cuman sebentar. '
'Oh iya '
'Iya .. ada juga sih yang lama, tapi umumnya 2- 3 menit juga keluar. Malah ada yang udah keluar duluan sebelum diurut, cuman kesentuh '
'Oh ..ya '
'Waktu saya ngerjain perutnya, kalau dianya udah tegang, sering kesentuh ama tangan saya. Eh .. tahu2 jari saya kesiram 'air hangat '.
Oh iya .. terus gimana ' 'Saya emang sedikit kaget, tapi pura2 engga tahu,
supaya dia engga kesinggung ' Bijaksana juga dia.
'Yang lucu lagi, ada yang udah keluar sebelum disentuh '
'Ah masa '
'Anak muda. Setelah selesai pijit belakang, terus kan saya suruh balik badan buat pijit depan. Dianya engga segera membalik. Trus saya minta ijin buat
minum sebentar. Waktu saya masuk lagi, dianya udah terlentang dan itunya ditutup pakai handuk. Padahal tadi dia telanjang. Trus waktu saya ngurut paha kaya sekarang ini lho, terasa basah2 di situ. Setelah dia pulang ' spreinya basah. Dia udah keluar sewaktu telungkup '


Paha kanan dan kiriku sudah selesai diurut, pelir kanan dan kirikupun sudah beberapa kali disentuh.
Terus, what next ?
Dengan 'dingin 'nya Tini menutupi kembali kelaminku dengan sarung, lalu.
'Sekarang atasnya, Pak '
Tini lebih mendekat, berdiri di samping kiri perutku dan mulai memijit bahuku, trus dadaku. Bulu-bulu di lengannya makin jelas, lumayan panjang, halus, dan
berbaris rapi. Hali ini menambah rangsanganku. Kedua tanganku bebas. Kesempatan ini kugunakan buat 'tak sengaja ' menyentuh pantatnya yang begitu menonjol ke belakang, dengan tangan kiriku. Uh ' padat banget
pantat si Tini. Dia tak bereaksi. Tanganku makin nakal. Kali ini tak menyentuh lagi, tapi sudah meremas-remas kedua bulatan di belakang tubuhnya itu.
Tini tak protes, tapi dengan amat 'sopan ' dan lihai dia menghindari kenakalan tanganku sambil terus memijit, seolah-olah tak sengaja menghindar. Benar2 dia 'bijaksana '. Akupun segera tahu diri, dia tak suka diganggu oleh majikannya ini.


Begitu juga waktu dia memijat tanganku. Ketika mengurut di bagian lengan atas telapak tanganku berada di wilayah dadanya. Aku lagi2 'tak sengaja ' menyentuh bukit kanannya '. Uuuh bukan main padat dada janda muda beranak satu ini. Tapi aku tak berani melanjutkan aksi tanganku di dadanya. Ada rasa tak enak.


Kedua tangan selesai diurut. Tini menyibak sarung yang menutupi perutku, sehingga seolah-olah makin mempertegas menjulangnya penisku. Dengan perlahan ia mengurut perutku.
'Kalau perut memang engga boleh kuat2 ' katanya. Memang, dia lebih mirip mengusap dibanding mengurut. Hal ini makin menambah rangsanganku saja. Benar, dalam mengusap perut Tini beberapa kali menyentuh penisku, tapi tak langsung, masih kehalangan dengan kain sarung. Lebih nikmat kalau langsung '.


'Selesai Pak ' katanya begitu selesai mengurut perut.
Selesai ? Aku ingin dia mengurut penisku, seperti yang dilakukan kepada customernya.
'Engga sekalian ' ' kataku setengah ragu dan dengan suara agak serak.
'Apa pak? '
'Punya Bapak diurut sekalian ' '
'Ah engga perlu Pak, punya Bapak masih bagus, masih sip .. '
'Tahu dari mana kamu '
'Itu ' tegangnya masih bagus ' katanya. Anak ini benar2 '. Ekspresi wajahnya biasa2, polos wajar, padahal bicara tentang suatu yang amat sensitif dan
rahasia. Dan '. Kaget banget aku dibuatnya. Dia tiba2 menyingkap sarungku dan lalu ". Memegang batang penisku !
'Tuh kan ' kerasnya juga masih bagus '
'Ah ..masa ' '
'Benar Pak, masih tok-cer '


Anak Cisompet ini benar2 mengagumkan, seperti sex-counselor aja. Apa yang dikatakannya benar. Punyaku tak pernah ngambek bila ingin kugunakan.
'Engga apa2, biar tambah sip ' aku masih belum menyerah ingin menikmati urutannya.
'Eehmm '.. sebenarnya saya mau aja mengurut punya Bapak, cuman rasanya kok engga enak sama Ibu '
"Kan engga perlu bilang sama Ibu '
'Seolah saya mengganggu milik Ibu, engga enak kan ' Ibu kan baik banget ama saya ' '
'Ah .. siapa bilang mengganggu, justru kamu membantu Ibu. Ini kan untuk kepuasan Ibu ' Tini termakan rayuanku. Dituangnya hand-body ke telapak tangan, lalu menyingkirkan sarungku, dan mulai bekerja.


Pertama-tama, dioleskannya ke pahaku bagian dalam yang dekat-dekat kelamin, dan diurutnya. Lalu urutan pindah ke kantung buah pelir dan bergerak keatas ke batangnya, dengan kedua tangan bergantian. Ahhh
sedapnya " Lalu dengan telunjuk dan ibu jari dipencetnya batang penisku mulai dari pangkal sampai ke ujungnya. Demikian gerakannya bergantian antara mengurut dan memencet. Lalu proses diulang lagi, mulai dengan
mengurut paha, biji pelir, batang, dan seterusnya sampai empat kali ulangan. Begitu ulangan keempat selesai, dia lanjutkan dengan gerakan urut naik-turun. Kalo gerakan ini sih lebih mirip mengocok tapi lebih perlahan ' enak campur geli2 ' Pencet lagi dengan kedua jari, lalu urut lagi, dilanjutkan mengocok pelan. Terkadang kocokannya diselingi dengan kecepatan
tinggi, tapi hanya beberapa kali kocokan terus pelan lagi. Kurasakan aku mulai mendaki '. Tangan Tini benar-benar lihai menstimulir kelaminku hingga mulai
meninggi ' terus mendaki '.. mungkin beberapa langkah lagi aku sampai di puncak. Tapi '..
'Udah Pak ' '
'Udah ..? ' aku kecewa berhenti mendadak begini.
'Masih yahuud begini ' kalo orang lain sih udah muncrat dari tadi '
'Ah masa '
'Bener Pak, udah lebih dari 10 menit Bapak belum '. '
'Sebentar lagi aja ' udah hampir kok '
'Jangan ah pak ' simpan aja buat Ibu nanti malem '
'Sebentar aja deh '
'Udahlah Pak. Bapak hebat. Ibu beruntung lho memiliki Bapak '
Akhirnya aku mengalah.
'Iyalah '. Makasih ya ' bapak jadi seger nih ' Memang perasaanku menjadi lebih segar dibanding tadi pagi. Tapi ini ' rasa yang menggantung ini perlu
penyelesaian. Tiba2 aku berharap agar isteriku cepat2 pulang '.
'Makasi ya Tin ' kataku lagi waktu dia pamitan.
'Sama-sama Pak '
Pukul lima kurang seperempat. Tini memijatku selama satu setengah jam. Sebentar lagi isteriku pulang. Aku cepat2 mandi menghilangkan wanginya hand-body lotion, entar curiga isteriku, tumben2an pakai handbody.


Isteriku terheran-heran ketika sedang mengganti baju aku serbu dari belakang
'Eh ' ada angin apa nih '
'Habis ' seharian nganggur, jadinya mengkhayal aja ' ' kataku berbohong. Isteriku sudah makfum maksud seranganku ini. Akupun sudah pengin banget, gara-gara nanggungnya pekerjaan tangan Tini tadi. Tahu suaminya udah ngebet banget, dia langsung melepas Cdnya dan pasang posisi. Kusingkap dasternya. Kusingkap juga sarungku, dan aku masuk. Goyang dan pompa. Kiri kanan, dan atas bawah. Sampai tuntas, sampai kejang melayang, sampai lemas. Seperti yang sudah-sudah. Hanya bedanya sekarang, waktu menggoyang dan memompa tadi aku membayangkan sedang menyetubuhi Tini ! Hah !


Sejak Tini memijatku kemarin, aku jadi makin memperhatikannya. Padahal sebelumnya hal ini tak pernah kulakukan. Seperti waktu dia pagi hari menyapu lantai terkadang agak membungkuk buat menjangkau debu di bawah sofa misalnya. Aku tak melewatkan untuk menikmati bulatan buah dada putihnya. Atau kalau dia sedang naik tangga belakang ke tempat jemuran. Aku bisa menikmati betis dan bagian paha belakangnya, walaupun bentuk kakinya tak begitu bagus, tapi putih mulus. Paling menyenangkan kalau memperhatikan dia mengepel lantai, makin banyak bagian dari buah dadanya yang terlihat, apalagi kalau dia memakai daster yang dadanya rendah. Tentu saja sebelum memperhatikan dia, aku harus memeriksa situasi dulu, ada isteriku atau anak-anakku engga.


Yang membuatku merasa beruntung adalah ketika aku terpaksa pulang lagi ke rumah karena ada berkas kantor yang ketinggalan. Waktu itu sekitar jam 10 pagi. Aku parkir mobilku di tepi jalan, tidak di garasi, toh hanya mengambil
dokumen. Aku ketok pintu depan tak ada yang menyahut. Kemana nih si Uci (anakku yang SMU masuk siang). Si Tini pasti ada di belakang. Ternyata pintu tak terkunci, aku masuk, sepi, langsung ke belakang. Maksudnya mau memperingatkan anakku dan pembantu tentang kecerobohannya tak mengunci pintu. Sampai di belakang tak ada seorangpun. Ke mana mereka
ini. Aku kembali ke ruang tengah. Saat itulah Tini muncul dari kamar mandinya. Aku berniat menegurnya, tapi niatku urung, sebab Tini keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk yang tak begitu lebar. Buah dada besar itu seakan 'tumpah '?. Lebih dari separuh dada tak tertutup handuk. Puting dada ke bawah saja yang tersembunyi. Dan bawahnya "Seluruh pahanya tampak ! Handuk sempit itu hanya sanggup menutup sampai pangkal pahanya saja. Aku segera mengambil posisi yang aman buat mengamatinya, dibalik pintu kaca belakang. Viterage itu akan menghalangi pandangan Tini ke dalam. Aman. Habis mandi dia masih berberes-beres berbagai peralatan cuci, dengan hanya berbalut handuk. Sebelumnya dia tak pernah begini, mungkin dikiranya tak ada orang, berarti Si Uci lagi pergi. Yang membuat jantungku berdegup kencang adalah, dengan membelakangiku Tini membungkuk mengambil sesuatu di dalam ember. Seluruh pantatnya kelihatan, bahkan sedetik aku sempat melihat kelaminnya dari belakang !


Tak hanya itu saja. Setelah selesai berberes, Tini melangkah memasuki kamarnya. Sebelum masuk kamar inilah yang membuat jantungku berhenti. Tini melepas handuknya dan menjemurnya dengan telanjang bulat ! Hanya beberapa detik aku menikmati tubuh polosnya dari belakang agak samping. Bulatan buah dada kirinya sangat jelas. Kulit tubuhnya begitu bersih. Bentuk tubuhnya nyaris bagus, kecuali agak gemuk. Dada besar, pinggang menyempit, pinggul melebar dan pantat bulat menonjol kebelakang. Dia langsung melangkah masuk ke kamarnya. Dalam melangkah, sepersekian detik sempat terlihat bahwa bulu2 kelamin Tini lebat !


Aku tegang. Rasanya aku harus melanggar janjiku sendiri untuk tak meniduri pembantu. Ini adalah kesempatan baik. Tak ada siapapun di rumah. Aku tinggal masuk ke kamarnya dan menyalurkan ketegangan ini. Kukunci dulu pintu depan. Dengan mantap aku melangkah, siap berhubungan seks dengan wanita muda bahenol itu. Tapi sebelum keluar pintu belakang, aku ragu. Bagaimana kalau dia menolak kusetubuhi ?. Kemarin saja dia menolak meneruskan mengocok penisku sampai keluar mani. Apakah sekarang ia akan membiarkan vaginanya kumasuki ? Dia begitu merasa bersalah sama isteriku. Bahkan hanya buat mengonaniku, apalagi bersetubuh. Aku menimbang. Rasanya dia tak akan mau. Lagipula, apakah aku harus melanggar pantanganku sendiri hanya karena terrangsang tubuh polosnya ? Tapi ' aku sudah high sekarang '


Ah sudahlah, aku harus bersabar menunggu Senin depan, saatnya dia memijatku lagi. Mungkin aku bisa merayunya sehingga dia merasa ikhlas, tak bersalah, memberikan tubuhnya buat kunikmati. Untuk menyalurkan yang sudah terlanjur tegang ini terpaksa aku akan mengajak 'makan siang '? wanita rekan kantorku seperti biasa kulakukan : makan siang di motel "'.!


Kami sudah di dalam kamar motel langgananku. Begitu pelayan berlalu, aku langsung mengunci pintu dan kupeluk si Ani, sebut saja begitu, mantan anak buahku, pasangan selingkuhku yang selalu siap setiap saat kubutuhkan.
'Eehhmmmmhh '? reaksinya begitu ciumanku sampai di lehernya. '?Katanya mau makan dulu '. '?
'Makan yang ini dulu ah .. '? kataku sambil tanganku yang telah menerobos rok mininya mampir ke selangkangannya.
'Ehhmmmm " kok tumben semangat banget nih ' tadi malem engga dikasih ama dia ya '. '?
'Udah kangen sih '. '? Kutanggalkan blazernya.
'Huuu .. gombal ! Kemarin aja acuh banget "?
'Kan sibuk kemarin "? kubuka kancing blousenya satu persatu. Padahal kami masih berdiri di balik pintu.
'Alesan '. '? BH-nya juga kucopot, sepasang bukit itu telah terhidang bebas di depanku. Dengan gemas kuciumi kedua buah kenyal itu. Putingnya kusedot-sedot. Gantian kanan dan kiri. Walaupun sudah sering aku melumat-lumat buah ini, tapi tak bosan-bosan juga. Mulai terdengar lenguhan Ani. Tanganku sudah menerobos CD-nya, dan telunjukkupun mengetest, 'pintu '?nya sudah membasah. Lenguhan telah berubah menjadi rintihan. Yang aku suka pada wanita 30 tahun ini selain dia siap setiap saat kusetubuhi, juga karena Ani cepat panasnya.


Mulut dan jariku makin aktif. Rintihannya makin tak karuan. Hingga akhirnya '
'Ayo '.. sekarang 'Pak .. '? katanya. Akupun sudah pengin masuk dari tadi. Kupelorotkan CD-nya dan kulepas celana dan CD ku juga. Kutuntun Ani menuju tempat tidur. Kurebahkan tubuhnya. Kusingkap rok mininya dan kubuka pahanya lebar-lebar. Siap. Padahal roknya masih belum lepas, begitu juga kemejaku. Kuarahkan penisku tepat di pintunya yang basah itu, dan kutekan.
'Aaaaafffff hhhhhh ' teriak Ani. Dengan perlahan tapi pasti, penisku memasuki liang senggamanya, sampai seluruh batang yang tergolong panjang itu tertelan vaginanya. Kocok ' goyang '. Kocok '. Goyang '. Seperti biasa.
Sampai jari2 Ani mencengkeram sprei kuat-kuat diiringi dengan rintihan histeris. Sampai aku menekan kuat2 penisku guna menyemprotkan maniku ke dalam vaginanya. Sampai terasa denyutan teratur di dalam sana. Sampai kami berdua rebah lemas keenakan '. Begitulah. Persetubuhanku dengan Ani begitu sama gayanya. Gaya standar. Hal ini karena kami hampir selalu diburu waktu, memanfaatkan waktu istirahat makan siang. Atau juga karena Ani cepat panasnya. Aku merasakannya monoton. Aku ingin sesuatu yang baru, tapi masih sayang melepaskan Ani, sebab sewaktu-waktu dia amat berguna meredakan keteganganku. Berarti harus menambah 'koleksi '? lagi ?


Mungkinkah sesuatu yang baru itu akan kudapatkan dari Tini ? Ah, masih banyak hal yang musti kupertimbangkan. Pertama, tentang janjiku yang tak akan meniduri pembantu. Kedua, resiko ketahuan akan lebih besar. Ketiga, si Tini belum tentu mau, dia merasa terhalang oleh kebaikan isteriku. Tapi bahwa aku akan mendapatkan sesuatu yang lain, yaitu : jauh lebih muda dari umurku, buah dada yang sintal dan besar, foreplay yang mengasyikkan dengan memijatku, makin mendorongku untuk mendapatkan Tini. Tak sabar aku menunggu Senin depan, saatnya Tini akan memijatku lagi '..
Cerita Dewasa Pijat dan ML dengan Pembantu
Senin, pukul 12.00. Aku menelepon ke rumah. Uci yang mengangkat, belum berangkat sekolah dia rupanya. Aku mengharap Tini yang mengangkat telepon sehingga bisa janjian jam berapa dia mau memijatku. Satu jam berikutnya aku menelepon lagi, lama tak ada yang mengangkat, lalu
"?Halo '? suara Tini. Aha !
'Uci ada Tin '?
'Udah berangkat, Pak '?
'Si Ade ? '?
'Mas Ade tadi nelepon mau pulang sore, ada belajar kelompok, katanya '? Kesempatan nih.
'Ya sudah '.. ehm '.. kerjaan kamu udah beres belum '?
'Hmm udah Pak, tinggal seterika entar sore '?
'Mau 'kan kamu mijit Bapak lagi ? Pegal2 nih kan udah seminggu '?
'Bisa Pak, jam berapa Bapak pulang ? '?
'Sekarang '?
'Baik Pak, tapi saya mau mandi dulu '?


Agak lama aku menunggu di depan pintu baru Tini membukanya.
'Maaf Pak, tadi baru mandi '. '? Kata Tini tergopoh-gopoh. Ah, penisku mulai bergerak naik. Tini mengenakan daster yang basah di beberapa bagian dan
jelas sekali bentuk bulat buah kembarnya sebagai tanda dia tak memakai BH. Mungkin buru-buru.
'Engga apa-apa. Bisa mulai ? '?
'Bisa pak ' saya ganti baju dulu '? Hampir saja aku bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain minta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Tini masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah sampai ke bawah, membuatnya makin tampak bersinar. Warna roknya sesuai benar dengan bersih kulitnya. Dada itu kelihatan makin menonjol saja. Penisku berdenyut.
'Siap Tin '?
'Ya pak '?
Dengan hanya berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Tini mulai dengan memencet telapak kakiku. Ini mungkin urutan yang benar. Cara memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau memijat pantat, Tini melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang. Wangi sabun mandi tercium dari tubuhnya ketika ia memijat bahuku. Selama telungkup ini, penisku berganti-ganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basa-basi dan 'serius '?, surut. Kalau ngobrolnya menjurus, tegang lagi.
'Depannya Pak '?
Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku sedang surut. Tini melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya. Bayanganku akan bentuk buah dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai menggeliat. Apalagi ketika ia mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah tegak berdiri. Cara mengurut paha masih sama, sesekali menyentuh buah pelir. Bedanya, Tini lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur.
'Kenapa Tin ? '? Aku mulai iseng bertanya.
'Ah ' engga ' 'katanya sedikit gugup. '?Cepet bangunnya
'hi ..hi..hi.. '? katanya sambil ketawa polos.
'Iya dong '. Kan masih sip kata kamu '?
Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa kuminta ! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Jangan berharap dulu, mengingat 'kesetiaan '?nya kepada isteriku. Cara mengurut penisku masih sama, pencet dan urut, hanya tanpa kocokan. Jadi aku tak sempat 'mendaki '?, cuman ' pengin menyetubuhinya !
'Udah. Benar2 masih sip, Pak '?
'Mau coba sipnya ? '? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah.
'Jangan dong Pak, itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu '?
'Engga apa-apa ' asal engga ada yang tahu aja "?
Tini diam saja. Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami makin dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya aku bisa mulai menjamahnya.


Antara 2 kancing baju di dadanya terdapat celah terbuka yang menampakkan daging dada putih yang setengah terhimpit itu. Aduuuhhh '. Aku mampu bertahan engga nih '. Apakah aku akan melanggar janjiku ?


Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusap-usap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Tini menghindar dengan sopan. Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkali-kali. Lama2 Tini membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremas-remas pantat itu, Tini tak ber-reaksi, masih asyik mengurut. Tini masih saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengelus-elus pahanya. Tapi itu tak lama, Tini mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku karena hendak mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti tarikan nafasnya itu, karena memang sesak atau mulai terangsang ?


Tanganku mulai diurut. Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Tak ada reaksi. Aku makin nekat. Tangan kananku yang sedari tadi nganggur, kini ikut menjamah dada sintal itu.
'Paak '. '? Katanya pelan sambil menyingkirkan tanganku. Okelah, untuk sementara aku nurut. Tak lama, aku sudah tak tahan untuk tak meremasi buah dada itu. Kudengar nafasnya sedikit meningkat temponya. Entah
karena capek memijat atau mulai terangsang akibat remasanku pada dadanya. Yang penting : Dia tak menyingkirkan tanganku lagi. Aku makin nakal. Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Benar2 daging padat. Tak ada reaksi. Merasa kurang leluasa, satu lagi kancingnya kulepas. Kini telapak tanganku berhasil menyusup jauh sampai ke dalam BH-nya, Ah ' putting dadanya sudah mengeras ! Tini menarik telapak tanganku dari dadanya.
'Bapak kok nakal sih '. '? Katanya, dan ".. tiba-tiba dia merebahkan tubuhnya ke dadaku. Aku sudah sangat paham akan sinyal ini. Berarti aku akan mendapatkannya, lupakan janjiku. Kupeluk tubuhnya erat2 lalu kuangkat sambil aku bangkit dan turun dari tempat tidur. Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu tampak seluruhnya. Buah dada sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang mulai memburu. Kucium belahan dadanya, lalu bergeser ke kanan ke dada kirinya. Bukan main dada wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih.


Kuturunkan tali Bhnya sehingga putting tegang itu terbuka, dan langsung kusergap dengan mulutku. 'Aaahhffffhhhhh '. Paaaaak '? rintihnya. Tak ada penolakan. Aku pindah ke dada kanan, kulum juga. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Kulepaskan kaitan BH-nya sehingga jatuh juga. Dengan perlahan kurebahkan Tini ke kasur, dada besar itu berguncang indah. Kembali aku menciumi, menjilati dan mengulumi kedua buah dadanya. Tini tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku.


Tanganku mengusapi pahanya yang licin, lalu berhenti di pinggangnya dan mulai menarik CD-nya
'Jangan Pak '." Kata Tini terengah sambil mencegah melorotnya CD. Wah ' engga bisa dong ' aku udah sampai pada point no-return, harus berlanjut sampai hubungan kelamin.
'Engga apa-apa Tin ya '. Bapak pengin '. Badan kamu bagus bener "? Waktu aku membuka Cdnya tadi, jelas kelihatan ada cairan bening yang lengket, menunjukkan bahwa dia sudah terangsang. Aku melanjutkan menarik CD-nya hingga lepas sama sekali. Tini tak mencegah lagi. Benar, Tini punya bulu
kelamin yang lebat. Kini dua2nya sudah polos, dan dua2nya sudah
terangsang, tunggu apa lagi. Kubuka pahanya lebar lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya.
'Auww '. Pelan2 Pak '. Sakit '.! '?
'Bapak pelan2 nih "? Aku tarik sedikit lalu memainkannya di mulut vaginanya.
'Bapak sabar ya '. Saya udah lamaa sekali engga gini "?
'Ah masa "?
'Benar Pak '?
'Iya deh ' sekarang bapak masukin lagi ya '. Pelan deh.. '?
'Benar Bapak engga bilang ke Ibu 'kan ? '?
'engga dong ' gila apa '?
Terpaksa aku pegangi penisku agar masuknya terkontrol. Kugeser-geser lagi di pintu vaginanya, ini akan menambah rangsangannya. Baru setelah itu menusuk sedikit dan pelan.
'Aaghhhhfff '? serunya, tapi tak ada penolakan kaya tadi
'Sakit lagi Tin '. '? Tini hanya menggelengkan kepalanya.
'Terusin Pak 'perlahan '? sekarang dia yang minta. Aku menekan lagi. AH ' bukan main sempitnya vagina wanita muda ini. Kugosok-gosok lagi sebelum aku menekannya lagi. Mentok. Kalau dengan isteriku atau Si Ani, tekanan segini sudah cukup menenggelamkan penisku di vaginanya masing-masing. Tini memang beda. Tekan, goyang, tekan goyang, dibantu juga oleh goyangan Tini, akhirnya seluruh batang panisku tenggelam di vagina Tini yang sempit itu. Benar2 penisku terasa dijepit. Aku menarik penisku kembali secara amat perlahan. Gesekan dinding vagina sempit ini dengan kulit penisku begitu nikmat kurasakan. Setelah hampir sampai ke ujung, kutekan lagi perlahan pula sampai mentok. Demikian seterusnya dengan bertahap menambah kecepatan. Tingkah Tini sudah tak karuan. Selain merintih dan teriak, dia gerakkan tubuhnya dengan liar. Dari tangan meremas sampai membanting kepalanya sendiri. Semuanya liar. Akupun asyik memompa sambil merasakan nikmatnya gesekan. Kadang kocokan cepat, kadang gesekan pelan. Penisku mampu merasakan relung2 dinding vaginanya. Memang beda, janda muda beranak satu ini dibandingkan dengan isteriku yang telah kali melahirkan. Beda juga rasanya dengan Ani yang walaupun juga punya anak satu tapi sudah 30 tahun dan sering dimasuki oleh suaminya dan aku sendiri.


Aku masih memompa. Masih bervariasi kecepatannya. Nah, saat aku memompa cepat, tiba2 Tini menggerak-gerakan tubuhnya lebih liar, kepalanya berguncang dan kuku jarinya mencengkeram punggungku kuat-kuat sambil menjerit, benar2 menjerit ! Dua detik kemudian gerakan tubuhnya total berhenti, cengkeraman makin kuat, dan penisku merasakan ada denyutan teratur di dalam sana. Ohh ' nikmatnya '.. Akupun menghentikan pompaanku. Lalu beberapa detik kemudian kepalanya rebah di bantal dan kedua belah tangannya terkulai ke kasur, lemas '. Tini telah mencapai orgasme ! Sementara aku sedang mendaki.
'Paaak ' ooohhhh '.. '?
'Kenapa Tin "?
'Ooohh sedapnya "?
Lalu diam, hening dan tenang. Tapi tak lama. Sebentar kemudian badannya berguncang, teratur. Tini menangis !
'Kenapa Tin "?
Air matanya mengalir. Masih menangis. Kaya gadis yang baru diperawani saja.
'saya berdosa ama Ibu '? katanya kemudian
'Engga apa-apa Tin '.. Kan Bapak yang mau '?
'Iya .. Bapak yang mulai sih. Kenapa Pak ? Jadinya saya engga bisa menahan '. '?
Aku diam saja.
'Saya khawatir Pak '. '?
'Sama Ibu ? Bapak engga akan bilang ke siapapun '?
'Juga khawatir kalo ' kalo "?
'Kalo apa Tin ? '?
'Kalo saya ketagihan '. '?
'Oh ' jangan khawatir, Pasti Bapak kasih kalo kamu pengin lagi. Tinggal bilang aja '?
'Ya itu masalahnya '?
'Kenapa ? '?
'Kalo sering2 kan lama2 ketahuan .. '?
'Yaah ' harus hati2 dong '? kataku sambil mulai lagi menggoyang. Kan aku belum sampai.
'Ehhmmmmmm ' reaksinya. Goyang terus. Tarik ulur. Makin cepat. Tini juga mulai ikut bergoyang. Makin cepat. Aku merasakan hampir sampai di puncak.
'Tin '. '?
'Ya ' Pak '. '?
'Bapak '. hampir '. sampai "?
'Teruus ' Pak '?
'Kalo '.. keluar ".gimana ? '?
'Keluarin '..aja " Pak '… Engga '. apa-apa '?
'Engga '.. usah " dicabut '?
'Jangan '.. pak ". aman '.. kok '?
Aku mempercepat genjotanku. Gesekan dinding vaginanya yang sangat terasa mengakibatkan aku cepat mencaki puncak. Kubenamkan penisku dalam2
Kusemprotkan maniku kuat2 di dalam. Sampai habis. Sampai lunglai. Sampai lemas.


Beberapa menit berikutnya kami masih membisu. Baru saja aku mengalami kenikmatan luar biasa. Suatu nikmat hubungan seks yang baru sekarang aku alami lagi setelah belasan tahun lalu berbulan madu dengan isteriku. Vagina Tini memang 'gurih '?, dan aku bebas mencapai puncak tanpa khawatir resiko. Tapi benarkah tanpa resiko. Tadi dia bilang aman. Benarkah ?
'Tin '. '?
'Ya .. Pak '?
'Makasih ya ' benar2 nikmat '?
'Sama-sama Pak. Saya juga merasakan nikmat '?
'Masa .. '?
'Iya Pak. Ibu benar2 beruntung mendapatkan Bapak '?
'Ah kamu "?
'Baner Pak. Sama suami engga seenak ini '?
'Oh ya "?
'Percaya engga Pak '. Baru kali ini saya merasa kaya melayang-layang "?
'Emang sama suami engga melayang, gitu '?
'Engga Pak. Seperti yang saya bilang ' punya Bapak bagus banget '?
'Katamu tadi '. Udah berapa lama kamu engga begini .. '?
'Sejak '.ehm '.. udah 4 bulan Pak '?
'Lho '. Katanya kamu udah cerai 5 bulan '?
'Benar "?
'Trus ? '?
'Waktu itu saya kepepet Pak '?
'Sama siapa '?
'Sama tamu. Tapi baru sekali itu Pak. Makanya saya hanya sebulan kerja di panti pijat itu. Engga tahan diganggu terus '?
'Cerita dong semuanya '?
'Ada tamu yang nafsunya gede banget. Udah saya kocok sampai keluar, masih aja dia mengganggu. Saya sampai tinggalin dia. Trus akhirnya dia ninggalin duit, lumayan banyak, sambil bilang saya ditunggu di Halte dekat sini, hari Sabtu jam 10.00. Dia mau ajak saya ke Hotel. Kalo saya mau, akan dikasih lagi sebesar itu '?
'Trus ? '?
'Saya waktu itu benar2 butuh buat bayar rumah sakit, biaya perawatan adik saya. Jadi saya mau '?
'Pernah sama tamu yang lain ? '?
'Engga pernah Pak. Habis itu trus saya langsung berhenti '?
'Kapan kamu terakhir 'main ' ? '?
'Ya itu ' sama tamu yang nafsunya gede itu, 4 bulan lalu. Setelah itu saya kerja jadi pembantu sebelum kesini. Selama itu saya engga pernah '?main '?, sampai barusan tadi sama Bapak ". Enak banget barusan " kali karena udah lama engga ngrasain ya 'Pak ' atau emang punya Bapak siip banget 'hi..hi.. '?


Polos banget anak ini. Aku juga merasakan nikmat yang sangat. Dia
mungkin engga menyadari bahwa dia punya vagina yang legit? lengket-lengket sempit, dan seret. 'Kamu engga takut hamil sama tamu itu ? '?
'Engga. Sehabis saya melahirkan kan pasang aiyudi (maksudnya IUD, spiral alat KB). Waktu cerai saya engga lepas, sampai sekarang. Bapak takut saya hamil ya '? '?
Aku lega bukan main. Berarti untuk selanjutnya, aku bisa dengan bebas menidurinya tanpa khawatir dia akan hamil '.
'Jam berapa Pak ? '?
'Jam 4 lewat 5 '?
'Pijitnya udah ya Pak '. Saya mau ke belakang dulu '?
'Udah disitu aja '? kataku sambil menyuruh dia ke kamar mandi dalam kamarku. Dengan tenangnya Tini beranjak menuju kamar mandi, masih telanjang. Goyang pantatnya lumayan juga. Tak lama kemudian Tini muncul lagi. Baru sekarang aku bisa jelas melihat sepasang buah dada besarnya.
Bergoyang seirama langkahnya menuju ke tempat tidur memungut BH-nya. Melihat caranya memakai BH, aku jadi terangsang. Penisku mulai bangun lagi. Aku masih punya sekitar 45 menit sebelum isteriku pulang, cukup buat satu ronde lagi. Begitu Tini memungut CD-nya, tangannya kupegang, kuremas.
'Bapak pengin lagi, Tin '?
'Ah ' nanti Ibu keburu dateng , Pak '?
'Masih ada waktu kok '?
'Ah Bapak nih ' gede juga nafsunya '? katanya, tapi tak menolak ketika BH nya kulepas lagi. Sore itu kembali aku menikmati vagina legit milik Tini, janda muda beranak satu, pembantu rumah tanggaku '..


Hubungan seks kami selanjutnya tak perlu didahului oleh acara pijitan. Kapan aku mau tinggal pilih waktu yang aman (cuma Tini sendirian di rumah) biasanya sekitar jam 2 siang. Tini selalu menyambutku dengan antusias, sebab dia juga menikmati permainan penisku. Tempatnya, lebih aman di kamarnya, walaupun kurang nyaman. Bahkan dia mulai 'berani '? memanggilku untuk menyetubuhinya. Suatu siang dia meneleponku ke kantor menginformasikan bahwa Uci udah berangkat sekolah dan Ade pergi less bahasa Inggris, itu artinya dia sendirian di rumah, artinya dia juga pengin disetubuhi. Terbukti, ketika aku langsung pulang, Tini menyambutku di pintu hanya berbalut handuk. Begitu pintu kukunci, dia langsung membuang handuknya dan menelanjangiku ! Langsung saja kita main di sofa ruang tamu ".
Cerita Dewasa Pijat dan ML dengan Pembantu

Fenomena Ayam Kampus Warnet Surabaya

Posted: 16 Apr 2012 09:28 AM PDT

Fenomena Ayam Kampus Warnet Surabaya - Fenomena ayam kampus warnet surabaya. Saat saya lagi di warnet saya lihat ayam-ayam kampus lagi di warnet. Ini bukan menu masakan ayam tapi ayam kampus yang menjajakan di warnet untuk media penghubungnya friendster dan yahoo Messenger. mungkin kalian tidak tau tentang ayam-ayam kampus warnet. Tapi di sini sangatlah membuatku sangat lapar he.. bukan maksut "saya lapar" sama ayam kampus tapi aq belum makan tadi siang ha..ha..ini mukan ramalan 2009 tapi ini fenomena ayam kampus he...
Fenomena Ayam Kampus Warnet Surabaya

Kadang saya sangat kasian sama mereka tapi gimana lagi jalannya memang seperti itu. Tapi juga banyak orang-orang yang menginginkan mereka hem...saya juga meliahat mereka orang yang punya uang, maksutnya apa ya materi juga punya, setatus juga jelas. jadi capek memikirkan mereka kalau tidak dipikirkan juga kasian jadi pusing saya.

Ayam kampus juga cantik-cantik siapa yang tidak mau saya aja mau saya tidak munafik kalau anda sendiri gimana ini buat anak laki2 tapi untuk anak perempuan yang membaca postingan ini tolong minta pendapatnya??

Disini saya mempunyai nara sumber yang di bilang sangatlah profesional namanya sugeng nama dan tempat di sembunyikan. kata dia mereka seringkali datang kemari kalau malam2 kalau ayam-ayam kampus suda dapat terget dia akan menentukan kapan ketemunya dan berapa kocek yang dikeluarkan. Kata narasumber biasanya kocek yang di keluarkan rata-rata 700.000 sampai 500.000 ribu kalau mereka suka sama teman kencanya mungkin ada kortingan atau discon seperti di hypermarket aja ha..ha...

Sumber:penikung.com

3 komentar:

  1. CAPSUL SUSUK AURA GOLEK KENCONO

    solusi pemikat-kharismatik-kerezikian dan kesuksesan

    MEMILIKI BANYAK KEUNGGULAN DIBANDING SUSUK BIASA

    -berbahan alamiah,tidak mengganggu kesehatan

    -praktis dan langsung pakai
    -memiliki khasiat / efek yang spontan
    -tidak bertentangan dg hukum agama
    -khasiatnya permanent,tidak luntur/hilang
    -aman,tampa efek samping dan tidak mengganggu proses akhir kehidupan

    MEMILIKI MANFAAT LEBIH LENGKAP DIBANDING SUSUK BIASA
    -membuka aura seluruh tubuh dengan maxsimal
    -membuat selalu hoki/dinaungi keberuntungan
    -melancarkan semua urusan bisnis/tender
    -membersihkan aura negatif dg tuntas menjadi iner pasitif
    -memaksimalkan kewibawaan dan kharisma
    -memancarkan daya tarik dan pesona diri yang sangat kuat
    -memberi energi extra pada tubuh sehingga lebih energik
    -memunculkan berbagai keajaiban dalam kehidupan sehari2
    -wajah bercahaya dan terlihat lebih muda dan cantik

    -memiliki energi positif yg sangat kuat sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk mempermudah hajat kita,baik urusan bisnismaupun pribadi
    -memunculkan aura kesuksesan bgi yang berbisnis dan berkharil seperti artis,pengusaha, sebagainya sehingga tetap eksis ditengah ketatnya persaingan
    -memberikan jalan kemudahan tuk mewujudkan cita2 dan harapandg cepat

    MAHAR RITUAL 550 RB

    * TOTOK AURA BULAN PURNAMA
    totok aura bulan purnama berfungsi untuk menyegarkan kembali wajah yang kusam dan kelelahan,menghilangkan kerutan diwajah akibat kurangnyaoksigennasi dan cairan dikulit,menjaga metabolisme hormon.mengurangi berbagai penyakit spt reumatik,sakit pinggang,pegel linu,meluruhkan lemak tubuh,meringankan insomnia dan membuat tidur lebih nyenyak
    membuka aura kecantikan dr iner beauti negatif kefasifik..menjadikan wajah semakin bercahaya dan memancarkan aura yang berpendar bagaikan sinar rembulan,menjdi wajah lebih menawan,sedap dipandang dmata,berseri seri dan cerah bercahaya,menambah penampilan lebih menarik,dn penuh percaya diri,
    menyembuhkan berbagai macam penyakit alami,sekalgus menetralisis gangguan stres,depresi,dan penyakit lainnya dan jga meningkatkan kwalitas hidup
    * MINYAK PELET BULU PERINDU SEJATI
    minyak yang diracik khusus dg ramuan herbal dg paduan magit dg ritual khusus dri leluhur dan nenek moyang kita bagus untuk pria maupun wanita yg pya probema dan ga percaya diri, dan kta bsa mengatasi memberi solusi

    minyak pelet yang ditaksir pasti tunduk,taklut, bisa dipakai bgi orang yg ditinggal pasangannya berpaling,minyak bulu perindu berkerja secara halus cepat dan abadi
    dan jga bagus buat bisnismen spt markerting agar penjual nya meningkat pesat
    kerja diluar pulau agar selalu disayang majikan...dll
    * LAYANAN KHUSUS / KONSULTAS PERMASALAHAN

    * anda tengah dirundung ?tak perlu resah.setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.selama anda mau berusaha dan menyelesaikannya..semua pasti tuntas
    nyimas akan membantu menyelesaikan masalah anda yang dihadapi..dengan pantuan indra ke enam nya
    dengan ijin allah ..masalah akan akan selesai,terperinci,akurat sampai mendetil..apa yang diketahui mata hati nya
    untuk bisa consultasi dengan nyimas telp langsung..bicarakan permasalahan yang terpendam.
    bisa konsultasi jarak jauh maupun dari deket melelui telp / sms
    biaya KONSULTASI / PENDAFTARAN
    Rp.200 000 bisa ditrasfer melalui recening BNI / BRI TERCATUM DIBAWAH
    HUB NYIMAS,081382474900

    BalasHapus
  2. assalamualaikum wr, wb.MBAH saya:PAK.DEDI dan SEKELUARGA mengucapkan banyak2
    terimakasih kepada MBAH GUNTUR atas angka togel yang di
    berikan "4D" alhamdulillah ternyata itu benar2 jebol dan berkat
    bantuan MBAH GUNTUR saya bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya yang
    ada di BANK dan bukan hanya itu MBAH alhamdulillah sekarang saya
    sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya
    sehari2. itu semua berkat bantuan MBAH GUNTUR sekali lagi makasih banyak
    yah MBAH… yang ingin merubah nasib seperti saya hubungi MBAH GUNTUR di
    nomor: (((_085-399-278-797_)))

    dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....







    Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!


    1"Dikejar-kejar hutang

    2"Selaluh kalah dalam bermain togel

    3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel


    4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat


    5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
    tapi tidak ada satupun yang berhasil..







    Solusi yang tepat jangan anda putus aza....MBAH GUNTUR akan membantu
    anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
    butuh angka togel 2D_3D_4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin 100% jebol
    Apabila ada waktu
    silahkan Hub: MBAH GUNTUR DI NO: (((_085-399-278-797_)))



    angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/



    angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/



    angka GHOIB; malaysia



    angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/



    angka GHOIB; laos

    BalasHapus
  3. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    BalasHapus

Artikel Populer

Template Ini Di buat oleh Blog Informasi dan Berita Unik Terbaru ( Fahmi Setiawan ) yang didukung oleh Blogger